STRATEGI PEMBELAJARAN FIKIH MTS

STRATEGI PEMBELAJARAN FIQIH MTS

Dalam proses belajar mengajar tujuan utamanya merupakan upaya perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Sementara belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan sikap dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, serta nilai dan sikap. Berpijak dari pengalaman tersebut, maka belajar tidak hanya memerlukan konsep tetapi juga membutuhkan tindakan praktis. Pada ranah ini, pendidikan membutuhkan strategi dan pendekatan agar apa yang menjadi tujuan dapat dicapai dengan baik.  Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu mempertimbangkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.

Fiqih dalam arti tekstual dapat diartikan pemahaman dan perilaku yang diambil dari agama. Mata pelajaran Fiqih MTs adalah salah satu bagian mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi pandangan dasar hidupnya (Way of Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan pembiasaan, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal bahagia, ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran, pada dasarnya merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan perkembangan teoritis dari konsep mengajar. Setelah melewati berbagai kritik teori mengajar dengan berbagai analisis, seperti efektifitas, akuntabilitas, menyenangkan atau tidak, aktivitas sepihak, dan sebagainya, ia menjelma menjadi sebuah kajian populer yang lengkap atau dilengkapi dengan teori-teori yang sebelumnya menjadi objek kritik. Istilah lengkap disini berarti ia merupakan pengalaman praktis yang ada pada teori-teori, seperti bahwa bila pola interaksi sebelumnya dalam proses pembelajaran dianggap tidak dinamis, ia menciptakan kajian-kajian yang perubahan agar pola tersebut berubah dinamis ,bila dianggap sentral pendidikan ada pada guru merupakan kelemahan, ia memformulasi proses yang akan mengganti orientasi tersebut. Dengan demikian pembelajaran adalah tidak praktis-aplikatif (berorientasi proses) dari ilmu pendidikan, mendampingi konsep-konsep pendidikan teoritis.Secara praktis pembelajaran merupakan teori-teori aktual yang berkenaan dengan unsur-unsur yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, seperti guru, peserta didik, media pembelajaran, dan hubungan atau interaksi semua unsur.

Akan seperti halnya di Indonesia, pembelajaran sebagaimana yang penulis ungkapkan di atas, digunakan dalam arti “fasilitas Pendidikan”. Hal ini dapat dilihat pada Ketentuan Umum (pasal 1) dari UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara .

Pendidikan di Indonesia berarti terciptanya lembaga yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar, sebagai bentuk pelayanan dan kewajiban Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga yang dimaksud untuk menyediakan sarana adalah negara, sedangkan yang melaksanakan prosesnya adalah unit-unit tertentu yang juga disebut lembaga pendidikan. Dalam makna yang lebih praktis, perencanaan konseptual-umum menjadi otoritas pemerintah, sedangkan unit pendidikan khusus yang terlibat dalam perencanaan praktis yang bersifat merinci dari standar proses minimal yang ditetapkan secara konstitusional. Pada tingkat inilah pembelajaran fiqh pada unit pendidikan baik pada MI, MTs, dan MAperlu memiliki sistem perencanaan pembelajaran yang baik dan teratur serta memiliki kelengkapan-kelengkapan yang mendukung dalam proses pembelajaran seperti adanya silabus, RPP (yang didalamnya lengkap dengan strategi, model pembelajaran dll), Prota, Promes, Kalender Pedidikan, maupun yang lainnya . Dengan demikian maka proses belajar mengajar akan berlangsung dengan tertib dan dapat mencapai target dan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

 

STRATEGI PENGERTIAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MTs

Dilihat dari segi bahasa, kata "strategi" berasal dari bahasa Yunani yakni Strategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga strategi diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan.[1]

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai metode rencana, atau serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (JR David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.[2]

Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penerapan penggunaan, dan pengelolaan kegiatan belajar dengan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.[3]

Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2003 merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif. Dalam mengembangkan strategi pembelajarn guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif dan berhasil dengan baik.[4]

Menurut Wiranataputra (2001) Strategi Pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan bekerja sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. N amunmenggunakan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan bahasa sasaran .[5]

Dari berbagai yang disajikan di atas, penulis menyimpulkan bahwa Strategi pembelajaran fiqih MTs merupakan suatu rencana dari berbagai pendekatan, model, dan metode pembelajaran spesifik untuk mencapai suatu tujuan yang dirancang untuk membuat peserta didik dalam memahami, dan mengamalkan hukum islam yang akan dijadikan sebagai pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial .

STRATEGI MANFAAT PEMBELAJARAN

1.    Manfaat strategi pembelajaran bagi siswa

  •       Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuikan dengan kemampuan diri sendiri.
  •        Siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan teman-temannya, meski ada juga pengalaman mereka yang sama.
  •        Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal.
  •       Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.
  •        Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
  •        Siswa dapat mengulang uji kompetensi (remidi) jika terjadi kegagalan dalam uji kompetensi.

2.        Manfaat strategi pembelajaran bagi guru

  •    Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
  •     Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur,
  •  Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari saat proses belajar mengajar dimulai.
  •  Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari atau teknik belajar yang lain.
  •   Guru dapat membuat peta kemampuan siswa sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis.
  •   Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang mampu.[6]

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Peranan tujuan ini sangat penting, karena merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan perilaku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran.[7]

Dalam tujuan pembelajaran, terdapat sejumlah ciri yang menunjukkan baik tidaknya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang baik menurut Cooper :

A.       Berorientasi pada siswa

B.      Mendeskripsikan perilaku sebagai hasil belajar

C.       Jelas dan dapat dicapai

D.      Dapat diamati

Menurut Soekamto bahwa tujuan pembelajaran tentang pembelajaran :

A.       Mencerminkan penampilan atau perilaku yang ingin dicapai

B.      Kondisi dimana perilaku tersebut terjadi

C.       Memiliki patokan atau standar yang menyatakan perilaku tersebut mencukupi.

Dengan demikian, jelas bahwa penetapan tujuan dalam suatu proses pembelajaran merupakan aspek penting yang akan menentukan kualitas dan keberhasilan pembelajaran.

Aspek penting yang harus diperhatikan dalam menyusun bahan pelajaran menurut Ibrahim dan Syaodih mengatakan bahwa bahan pembelajaran yang hendakny a:

  •     Sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
  •    Sesuai dengan tingkat perkembangan para siswa pada umumnya.
  •    Terorganisasi secara sistematik dan loncatan.
  •    Mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.

Urutan kegiatan yang mencakup berbagai kegiatan, seperti :

1.      Kegiatan pendahuluan yang meliputi kegiatan berupa pemberian motivasi kepada siswa, menjelaskan tujuan pemeblajaran, informasi materi pelajaran dan sebagainya .

2.      Kegiatan penyajian, meliputi kegiatan utama, yaitu uraian materi pelajaran, pemberian contoh-contoh untuk meningkatkan pemahaman siswa bahan pelajaran, tugas-tugas atau latihan agar siswa mampu menerapkan atau memecahkan bahan pelajaran, tanya jawab, diskusi dan presentasi atau laporan tugas untuk mengukur pemahaman siswa terhadap bahan yang diberikan.

3.      Kegiatan penutup, meliputi kegiatan merangkum, evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, beberapa catatan dari guru untuk melanjutkan serta informasi bahan pelajaran selanjutnya.[8]

STRATEGI TUJUAN PEMBELAJARAN

Setiap penggunaan strategi dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut Gagne dalam The Conditions of learning and Theory of Instruction, strategi pembalajaran dapat dijadikan sebagai berikut :

A.       Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif

Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang dalam konteks ini adalah suatu yang berbeda dalam pikiran manusia yang sifatya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan keterampilan motorik. Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran secara aktif.

B.      Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

Dalam proses pembelajaran siswa bersifat pasif sehingga hanya memperoleh kemapuan (kognitif) saja. Idealnya, sebuah proses pembelajaran menuntut hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketika berpasrtisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan menemukan sendiri pengertian dan pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Dengan demikian, pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kegiatan pembelajaran.[9]

 

PEMBELAJARAN FIQIH DI MTs

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum MTs salah satu bagian matapelajaran PAI yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way of Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan pembiasaan.

Fiqih di MTs bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara menyeluruh dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu menjalankan syariah secara kaffah (sempurna).[10]

Dari berbagai yang disajikan di atas, penulis menyimpulkan bahwa Strategi pembelajaran fiqih MTs merupakan suatu rencana kegiatan yang mencakup pendekatan, model, dan metode pembelajaran spesifik untuk mencapai suatu tujuan yang telah dirancang untuk membuat peserta didik dalam memahami, dan mengamalkan hukum islam yang nantinya dijadikan sebagai pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial .

STRATEGI URGENSI PEMBELAJARAN FIQIH

Pembicaraan tentang pembelajaran fiqh membawa kita untuk setidaknya me-review konsep pembelajaran.Dalam arti bahwa fiqh merupakan cabang ilmiah mandiri sebagai bagian dari ilmu pendidikan (Pedagogi) yang lahir dan memisahkan diri dari filsafat pendidikan.[11]

Ilmu ini menangani objek-objek mikro pendidikan yang dirasa perlu mensarikan dari Filsafat yang diorientasikan untuk konsep objek-objek makro. Oleh karenanya, ia lebih dekat kepada ilmu empiris yang mendasarkan pada hal-hal yang faktual sebagai objek penelitian.

Pendidikan di Indonesia berarti terciptanya lembaga yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar, sebagai bentuk pelayanan dan kewajiban Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembelajaran fiqh.pada unit pendidikan pada level MI, MTs, dan MA berbagi, dengan pelajaran tentang bagaimana proses belajar mengajar berjalan. Untuk menjaminnya proses tersebut, tidak ada unsur yang terlibat (lembaga sekolah, guru, peserta didik) memainkan peran masing-masing dengan strategi yang bebas-terikat.

Oleh karena itu, perlu sebuah strategi dalam proses pembelajaran yang integratif dan melibatkan seluruh komponen pendidikan dan hubungan sinergis antara komponen-komponen penyelenggara pendidikan dan aturan-aturan yang mengikatnya dengan identitas-identitas khas pada setiap disiplin ilmu.[12]

 

MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN FIQIH MTs

Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknyamenjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menambahkan materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif.Berikut macam – macam strategi pembelajaran:

1.         Strategi Pembelajaran Langsung atau Ekspositori

Strategi Pembelajaran ekspositoriadalah Pengembangan strategi Pembelajaran Yang menekankan ditunjukan kepada Proses penyampaian materi Beroperasi lisan Dari Seorang guru ditunjukan kepada sekelompok Siswa DENGAN maksudagar Siswa DAPAT Menguasai materi Pelajaran Beroperasi optimal.Strategi Pembelajaran ekspositorimerupakan Bentuk Dari pendekatan pembelajran Yang berorientasi ditunjukan kepada guru ATAU teacher centered , sebab demikian dikatakan kadar pembelajarannya Sangat didominasi oleh guru.[13]

Adapun Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, di antaranya :

A.    Metode  C eramah

B.    Demonstrasi Metode D

C.    Metode  S osiodrama

2.         Strategi Pembelajaran tidak langsung

Yaitu strategi pembelajaran yang mengambil pendekatan Student Centered dimana pembelajaran ini memposisikan guru sebagai fasilitator, sehingga peran guru dalam pembelajaran tidak mendominasi.[14]

3.         Strategi Pembelajaran Inquiry

Strategi Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk menemukan dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dikembangkan. Ada beberapa metode yang relevan dengan strategi ini :

Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, di antaranya :

A.  Metode Diskusi

B.  metode Pemberian Tugas

C.  Metode Eksperimen

D. Metode Interaksi

Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial

Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal semua kemampuan siswa untuk mencari dan secara sistematis, kritis, logistik, sehingga mereka dapat merumuskan penemuannya sendiri dengan penuh percaya diri. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, di antaranya :

A.       Metode Eksperimen

B.      Metode tugas atau resitasi

C.       Metode L atihan

D.      Metode Karya Wisata

5.    Strategi Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual

Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang diterapkan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :

            A.   Metode Demonstrasi

B.  Metode Sosiodrama

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang sesuai dengan proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, di antaranya:

        A. Metode Pemecahan Masalah

         B. Metode Diskusi

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Yaitu strategi pembelajaran yang memungkinkan kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, tetapi siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialog yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, di antaranya :

A.       Metode diskusi

B.      metode tanya jawab

C.       Metode eksperimen

Strategi Pembelajaran Kooperatif/Kelompok

Adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, di antaranya :

A.       Metode Diskusi

B.      Metode Karya Wisata

C.       Metode Eksperimen

D.      Metode Tugas atau Resitasi.[15]

 

STRATEGI MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PEMBELAJARAN FIQIH MTs

Untuk mengembangkan dan pengetahuan peserta didik dalam pembelajaran agar tercapai, seorang pendidik harus merancang strategi yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran dengan metode pembelajaran. Untuk itu pendidik juga harus memiliki prinsip-prinsip dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran Untuk Mata Pelajaran Fikih Mts.

Beberapa prinsip harus dilakukan oleh pen didik dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut harus berdasarkan pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut :

  1. Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.
  2. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan
  3. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan perbedaan)
  4. Biaya
  5. Strategi kemampuan belajar (kelompok atau individu)
  6. karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya)
  7. Waktu .[16]


[1]Zaenal Mustakin, Strategi Dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi ,( IAIN: Pekalongan IAIN Press, 2009), Hlm. 92 .

[2] Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenadamedia Group, 2006), Hlm. 126.

[3] Darmansyah,Stratrgi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), Hlm. 17.

[4] Darmansyah,Stratrgi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), Hlm. 18-19.

[5] Jamil Suprihatiningrum,Strategi Pembelajaran Teori Dan Aplikasi, ( Jogjakarta: Ar-RUZZ Media, 2016), Hlm. 73.

[7] Rusmono, StrategiPembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu,

(Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), Hlm. 22-23.

[8] Rusmono, StrategiPembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu,

(Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), Hlm 24-25.

[9] Http://Yodhikans.Blogspot.Co.Id/2014/11/Strategi-Pembelajaran.Html, Diakses PADA Tanggal 11Maret2019 Pukul 21.20WIB.

[10] Nurhayani,. Penerapan Metode Simulasi Dalam PembelajaranFiqih Ibadah Bagi Siswa Di Mts YMPI Sei Tualang” Jurnal Ansiru,Vol.1, No. 1. Tahun 2017.

[11] Waini Rasyidin, “Pedagogik Teoritis”, Dalam Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIF-UPI, Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan (Bandung: PT IMTINA,2007, Hlm. 34.

[12] Nasrullah,Strategi Pembelajaran Fiqh(Telaah Atas Integrasi Ilmiah Dalam Proses Pembelajaran), (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2010), Hlm 25.

[13] Zaenal Mustakim,Strategi Dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi,( IAIN: Pekalongan IAIN Press, 2009), Hlm 98

[14] Zaenal Mustakim,,Strategi Dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi,( IAIN: Pekalongan IAIN Press, 2009),Hlm 99

[15] Abdul Majid,Strategi Pembelajaran,(Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm. 108.

[16] Abdul MajidStrategi Pembelajaran,(Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2010),,. Hlm 110

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB III SUMBER HUKUM ISLAM YANG DIPERSELISIHKAN

Macam-macam hukum syar'i

Al Hukmusy Syar'i